Wednesday, June 11, 2008

Audisi untuk Film "Ketika Cinta Bertasbih"

Mau dibilang basbang ya silahkan. Bagi yang belom tau, berikut ada info yang cukup menarik, terutama yang berminat masuk ke dunia entertainment dan jadi seleb ^_^.

Setelah MD Pictures sukses mengangkat novel Ayat-Ayat Cinta-nya kang Abik ke layar film, giliran SinemArt yang sepertinya tertarik untuk sekali lagi membawa nuansa karya kang Abik ke layar perfilman Indonesia. Kali ini novel kang Abik yang berjudul Ketika Cinta Bertasbih(KCB) akan dicoba dihidupkan lewat film yang berjudul sama dengan novelnya.

Audisi 5 Bintang Film KETIKA CINTA BERTASBIH akan segera diselenggarakan di 9 kota di Indonesia mulai pertengahan bulan Juni 2008 ini. Ke-9 kota tersebut antara lain : SURABAYA, MEDAN, PADANG, YOGYAKARTA, SEMARANG, PONTIANAK, BANDUNG, MAKASSAR, DAN JABODETABEK. Kelima tokoh utama dari Novel megabest seller ini akan dipilih langsung oleh Kang Abik (Habiburrahman El Shirazy) sebagai penulis novelnya, serta Chaerul Umam yang bertindak sebagai sutradara film ini. Tak ketinggalan, Didi Petet, Neno Warisman dan Deddy Mizwar juga akan bertindak sebagai juri di audisi ini, yang mana ketiganya merupakan tokoh yang tidak diragukan lagi eksistensinya dalam dunia akting.

Audisi ini bukan sekedar mencari pemain yang bisa berakting, namun pemain yang memiliki karakter sesuai dengan tokoh yang akan diperankannya. Untuk dapat mengikuti audisi ini, peserta terlebih dahulu mengisi formulir yang bisa didapatkan melalui media partner atau melalui website film ini.

KCB ingin menggambarkan mengenai kekuatan cinta yang sesungguhnya, yaitu cinta dengan keikhlasan dan kemurnian. Ikhlas karena Allah dan murni dari hati nurani. Serta kekuatan cinta yang bersifat universal, bukan hanya cinta antara laki-laki dan perempuan tetapi juga pengabdian terhadap keluarga dan sahabat.

Keunikan kisah dari setiap tokoh yang diceritakan, alur cerita yang tidak monoton, dan aspek religius yang kental, membuat film KCB memiliki kelebihan tersendiri. Idealisme penulis yang tertuang dalam novel, sedemikian rupa diwujudkan dalam bentuk film. Melalui film, keindahan kota Kairo, kecantikan Sungai Nil, dan keunikan tata kota Mesir dapat dinikmati secara nyata.

Diselenggarakannya audisi untuk pencarian tokoh utamanya, dan pengambilan gambar di kota-kota yang terdapat dalam novelnya dilakukan agar kesinambungan antara film dan novelnya akan selalu terjaga. Dengan kata lain SINEMART PICTURES mencoba untuk: Make The Novel Come Alive.

Lima Tokoh Utama

Azzam
Bagi Azzam, Kairo merupakan kerja keras, tumpahan keringat, perjuangan hidup, dan perjalanan bakti kepada keluarga. Kairo telah mengukir perjuangan hidup mahasiswa Al Azhar University Kairo asal Indonesia itu.
Azzam, pemuda berusia 28 tahun yang amat Islami, dengan gigih ia menempatkan tingkah lakunya sesuai dengan pedoman ajaran agama Islam. Ia tak mengenal kata lelah untuk terus menjalankan ibadah.
Dalam dirinya memang mengalir figur pekerja keras. Selain itu, Azzam merupakan sosok yang memiliki jiwa kepemimpinan. Pengalaman dan keteguhan sikap merupakan faktor yang membuatnya dituakan oleh beberapa mahasiswa yang tinggal dalam satu flat bersamanya. Ketepatan dan kecepatannya dalam membaca keadaan dan membuat keputusan membuatnya ia menjadi orang yang terpercaya.
Taat pada amanah, jujur, bersahaja, merupakan kelebihan lain yang juga dimiliki oleh tokoh ini.

Eliana
Jika dalam novel KCB terdapat sosok gadis yang cantik, berpenampilan menarik, cerdas, energik, agresif dan merupakan putri seorang duta besar, maka sudah dapat dipastikan Eliana lah sosok tersebut.
Gadis berusia 24 tahun itu merupakan mahasiswa asal Indonesia yang sedang menjalankan kuliah pasca sarjana di Kairo. Pemikirannya yang kritis dan tajam telah membuatnya lihai dalam bidang jurnalistik maupun diplomatik.
Eliana memiliki pergaulan yang luas, gaya hidup yang ala Perancis membuatnya jauh dari penggambaran sosok gadis Islami. Perawakan dan kepribadiannya yang menarik membuatnya terjun dalam profesi sebagai bintang film.

Furqon
Furqon merupakan sosok pemuda yang terkenal dengan katampanannya. Mahasiswa asal Indonesia di Kairo banyak yang mengenalinya karena paras wajah khas Melayunya yang menarik. Tak hanya mahasiswa asal Indonesia saja, namun mahasiswa asal Mesir dan negara lain banyak yang tertarik padanya.
Selain tampan, Furqon juga merupakan pemuda yang pintar dan memiliki pemikiran rasional. Kepintarannya terdukung oleh status keluarganya yang kaya raya. Sebagian besar waktunya ia habiskan untuk belajar, sebab ia tak perlu pusing-pusing memikirkan mengenai fasilitas hidup selama ia tinggal di Kairo.
Ia duduk diangkatan yang sama dengan Azzam, bedanya, Azzam masih menjalankan studi S1 sedangkan ia telah sampai pada tahap pembuatan tesis.

Anna
Berbeda dengan sosok Eliana, Anna merupakan gadis dengan sosok yang amat Islami. Hari-harinya ia hiasi dengan bacaan Al Quran. Ia memang lahir dan besar dalam lingkungan pesantren milik ayahnya. Ayahnya sendiri merupakan seorang kyai.
Gadis cantik berusia 25 tahun ini tak banyak dikenal di kalangan mahasiswa lainnya. Anna memang bukan merupakan sosok yang senang memperlihatkan diri. Walau demikian, namanya telah banyak terpampang dalam berbagai jurnal dan media. Prestasi pun telah banyak ia ukir dalam perjalanan hidupnya.

Husna
Husna merupakan adik Azzam yang tinggal di Indonesia. Ia mahasiswa psikologi yang cerdas. Ia juga memiliki kemampuan dalam bidang sastra. Hal tersebut membuatnya terjun dalam dunia tulis menulis.
Gadis berusia 22 juga merupakan sosok yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Kemampuan diri untuk menjalin hubungan baik dengan orang lain membuat Husna menjadi sosok yang menyenangkan.

Audisi

Pendaftaran peserta audisi dapat dilakukan di Radio Partner berikut ini atau melalui website www.filmketikacintabertasbih.com untuk mendapatkan nomor registrasi.

SURABAYA ║ Audisi: 14 - 15 JUNI 2008
Pendaftaran:
Radio Istara
Jalan Panglima Sudirman No. 72, Surabaya
Tlp.031-534 6557/ 0856 4830 6164 (Sari)

MEDAN ║ Audisi: 14 - 15 JUNI 2008
Pendaftaran:
Radio KISS
Jalan Cut Nyak Dien No 16, Medan
Tlp.061-414 2291/ 0812 641 5814 (Imelda)

PADANG ║ Audisi: 21 - 22 JUNI 2008
Pendaftaran:
Radio Arbes
Jalan Ratulangi No. 23, Padang.
Tlp.0751-314 98/ 0815 350 8694 (Erna)

YOGYAKARTA║ Audisi: 21 - 22 JUNI 2008
Pendaftaran:
Radio Geronimo
Jalan Gayam No. 24 Yogyakarta
Tlp.0274 511 058/ 0878 8104 0607 (Frans)

SEMARANG ║ Audisi: 28 - 29 JUNI 2008
Pendaftaran:
Radio Gajahmada
Jalan MT Haryono No 161 Semarang
Tlp.024-355 0088/ 0811 270181 (Evi)

PONTIANAK ║ Audisi: 29 - 30 JUNI 2008
Pendaftaran:
Jepin Studio
Jalan KH Ahmad Dahlan No. 6 Pontianak
Tlp.0561 733 724/ 0856 546 898 69 (Rina)

BANDUNG ║ Audisi: 5 - 6 JULI 2008
Pendaftaran:
Radio Rama
Jalan Muara Selatan No. 37, Bandung
Tlp.022-521 1671/ 0817 927 1054 (Prima)

MAKASSAR ║ Audisi: 5 - 6 JULI 2008
Pendaftaran:
Radio Madama
Jalan Kajaolalido 2L Makassar
Tlp.0411 331 256/ 0812 412 0072 (Maia)

JABODETABEK ║ Audisi: 10 - 13 JULI 2008
Pendaftaran:
Delta Enterprise
Komplek Puri Delta Mas Blok H/6 Jalan Bandengan Selatan No 43, Jakarta Barat
Tlp.021-666 019 13/ 0878 8104 0607 (Connie)

Syarat Peserta Audisi

1. Laki-laki (18– 30 thn) dan Perempuan (16 - 25 thn)
2. WNI, dan bisa berbahasa Indonesia dengan baik
3. Penguasaan terhadap isi novel “Ketika Cinta Bertasbih”
4. Berpenampilan Menarik & Proporsional
5. Bisa membaca Al Quran dengan baik
6. Tidak terikat kontrak dengan pihak lain

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi call-centre di 021-5807215, atau kunjungi www.filmketikacinta bertasbih. com

Tuesday, June 10, 2008

Mungkin Aku Sakit Jiwa,... Mungkin Juga Mereka

Entahlah.. sudah dua tahun ini semenjak aku menjejakkan kaki ke bumi Serambi Mekah tepatnya di kota Banda Aceh, aku merasa banyak hal yang berubah dari diriku. Aku nggak membicarakan soal statusku yang berubah dari single menjadi merit(dan punya baby^_^), atau soal dulu aku nggak pake kacamata sekarang pake, ataupun soal aku yang dulu imut sekarang makin imut (item mutlak maksudnya). Bukan soal itu semua, perubahan yang aku maksud lebih kepada sisi psikologis didalam diriku. Akhir-akhir ini aku merasa mungkin mentalku kurang sehat, yang membuat sikap, sifat dan bahasa tubuhku beberapa kurun waktu dibelakang (dan hingga saat ini) agak kurang bersahabat. Dan hal ini cenderung berlaku pada saat aku berada didalam lingkungan kerja, dimana sebagian besar waktu kuhabiskan di tempat tsb.

Aku masih ingat dulu waktu aku masih bekerja sebagai pc-support di suatu kantor cabang perusahaan otomotif di Medan, hampir tiap orang yang aku sapa di sana selalu bilang begini "duh Di, apa nggak bisa nggak sambil tersenyum, senyummu itu lho!". Lah, padahal waktu itu aku sama sekali nggak merasa sedang tersenyum, tapi kok mereka bilang wajahku tersenyum ya?? Apakah mungkin waktu itu wajahku terlihat ramah, aku juga nggak tau soal itu. Atau mungkin pada saat itu mentalku sedang sehat-sehatnya sehingga memancarkan energi positif yang tampak dariku lewat bahasa tubuh yang bersahabat dan tampang yang ramah plus senyum lagi!!.

Tapi sekarang, rasanya ada yang lain. Aku ngerasa nggak seramah waktu itu. Sekarang rasanya nggak nyaman untuk beramah-tamah dengan orang-orang di kantor. Nggak tau kenapa. Bawaannya pengen marah aja kalo udah bicara soal urusan kerja. Dan tingkah beberapa user tertentu yang seolah nggak mau ngerti bahwa aku tuh bukan pendekar IT yang sakti, yang bisa melakukan apa saja yang mereka minta. Emang sih user sebagai customer IT adalah raja, tapi kan bukan raja betulan, harus ikut aturan main dari perusahaan juga dounk. Aku kan nggak bisa memenuhi apa saja yang diminta. Karena selain aksesku yang dibatasi oleh aturan perusahaan, juga karena aku disini kerja sendiri sebagai kaki tangan yang mewakili keberadaan bagian IT yang berinduk di Medan. Belum lagi koordinasi kerja yang gak asik dari temen-temen di lokasi Induk, yang aku rasa nggak mendukung kinerjaku disini. Hari ke hari kurasakan suasana kerja makin nggak kondusif. Atau itu hanya perasaanku saja?? Apakah aku sudah sampai diambang batas titik jenuhku?? Dimana segala sesuatu yang terjadi terasa membosankan dan kadang menjengkelkan. Barangkali aku terjangkit Schizophrenia. Mungkin sekali-kali aku perlu berkunjung ke psikopat, eh psikiater maksudku. Buat nge-cek syaraf-syarafku yang aku rasa makin kayak kabel kusut di ruang server.

Hanya pada saat di luar jam kantor saja aku merasa agak lega dari himpitan pikiran-pikiran yang terasa menyesakkan otakku. Bersama keluarga, bersama Dila dan ibunya Dila. Hmm, gak sabar pengen pulang....

sumber foto: http://www.theage.com.au